Pria Usia 42 Tahun Rentan Terkena Sindrom Penurunan Testosteron

Kamis, 06 April 2017 - 22:30 WIB
Pria Usia 42 Tahun Rentan...
Pria Usia 42 Tahun Rentan Terkena Sindrom Penurunan Testosteron
A A A
JAKARTA - Seiring bertambahnya usia, banyak pria yang tidak menyadari bahwa dirinya mengalami sindrom penurunan kadar testosterone atau Sindrom Defisiensi Testosteron (TDS). Sindrom yang biasa disebut Hipogonadisme ini biasanya menyerang pria yang telah menginjak usia 42 tahun.

Dr Nugroho Setiawan, MS, Sp. And mengatakan banyak pria tidak mengetahui gangguan seksual akibat menurunnya testosteron. Ini karena penis gagal memproduksi hormon tersebut.

"Hipogonadisme merupakan gejala klinis dimana seorang pria mengalami kekurangan testosteron akibat testis gagal memproduksi testosteron fisiologis. Kondisi ini dapat dialami oleh seseorang pria sejak dari lahir ataupun dialami oleh seorang pria pada usia yang semakin lanjut," ujar Nugroho, di Jakarta, Kamis (6/4/2017).

Kurangnya pengetahuan dan kesadaran ini membuat banyak pria yang mengabaikan gejala-gejala umum TDS seperti penurunan libido dan disfungsi ereksi (DE). "Dampak TDS yang sangat menganggu bagi pria baik secara psikologis dan kesehatan adalah penuruan libido dan DE. Tidak perlu malu untuk berkonsultasi dengan kesehatan aladah penurunan libido dan DE," katanya.

Testosteron bukan hanya memungkinkan seorang pria untuk memliki ereksi dan hasrat seksual (libido). Testosteron pun juga penting untuk mempertahankan massa otot, tulang yang sehat dan suasan hati yang positif.

Penurunan TDS secara umum masih jarang terdiagnosa. Menurut penelitan di Inggris, saat ini sekitar 414.000 pria atau 18% mengalami DE. Ini kemudian menyebabkan sejumlah pria menjalani terapi testosteron.
(alv)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1160 seconds (0.1#10.140)